17 October 2016

Petualangan Sepatu di Kota Medan


Petualangan Sepatu is back!!!

Dan kemana kah Converse Abu ini akan berpetualang?

Si Abu Siap Berangkat!

Kali ini converse abu ada di Kota Medan!

Sekilas mengenai Kota Medan yang merupakan Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara ini, memiliki luas 26.510 hektar. Wilayah yang relatif kecil dibandingkan dengan wilayah lainnya dengan jumlah penduduk yang relatif besar. Menurut Badan Pusat Statistik Kota Medan, 2016, tercatat ada 2.210.624 jiwa, Ada beberapa fakta menarik mengenai Kota Medan, terdiri dari sembilan etnis dan etnis yang paling besar persentasenya (masih menurut BPS Kota Medan) adalah Etnis Jawa 33%, Etnis Batak 20%, Tionghoa 10%, Mandailing 9%, Minangkabau 8%, Melayu 6%, Karo 4%, Aceh 2%, Sunda 3%, dan lainnya 5%. Jangan tanya termasuk kategori lainnya itu etnis apa yah? Si abu pun bingung! :)

Petualang dimulai di sini!

Bandar Udara Internasional Kuala Namu

Si abu mendarat di Medan! Tapi rasanya ada yang aneh! Jangan-jangan salah Kota?!?!
Waktu tahun 2009 datang ke Medan bentuk dan penampakan Bandaranya lain sekali dengan Bandara yang sekarang. Dulu, namanya Bandara Polonia. Usut punya usut ternyata Bandara Polonia yang berada di Jantung Kota Medan, yang sudah beroperasi 85 tahun dipindahkan ke Kabupaten Deli Serdang dan sudah diresmikan tahun 2013 menjadi Bandara Kuala Namu. 

Perlu kalian tahu (atau sudah tahu?), nama Polonia berasal dari nama negara pembangunnya, yaitu dari Negara Polandia. Pemindahan Bandar Udara ini sebetulnya sudah direncanakan dari tahun 1997. What? Lama bener yah baru diresmikannya enam belas tahun kemudian. Memangnya pindahan kostan bisa sehari? He he he. Yang pasti ada banyak faktor lah mengapa akhirnya Kuala Namu baru bisa diresmikan dan digunakan pada tahun 2013. Ternyata eh ternyata Bandar Udara Polonia ini menyebabkan perkembangan Kota Medan agak sedikit terhambat sebab tidak bisa membangun gedung tingkat tinggi yang tentu saja akan berpengaruh terhadap pesawat yang akan mendarat. Well, apa pun itu Kota Medan punya wajah Bandar Udara yang lebih canggih, keren, rapi, bersih, dan berkualitas. Lanjut yuk ah malah bahas tentang bandara. :D

Stasiun Medan

Sekali lagi deh mengenai bandara, terakhir yah ... sebab letaknya yang jauh sekitar 35 km dari pusat Kota Medan maka dibangunlah jalan tol dan kereta yang menghubungkan stasuin Medan dengan Bandara Kuala Namu, Jadwal keberangkatan setiap jam dan jarak tempuh hanya 30 menit. 


Persiapan Berpetualang
Cendramata dari Saung Mang Udjo

Si abu pun sampai hotel dan langsung mempersiapkan keperluan untuk berpetualang. Oh iya, jika sebelumnya petualang sepatu bercerita tentang atraksi wisata alam, kali ini petualangan sepatu berbeda. Petualangannya ke hotel-hotel sebab sasarannya adalah wisata MICE (meeting, invention, conference, exhibition).

Madani, Medan
Garuda Plaza, Medan

Grang Anteres Medan

Swiss Bell In, Medan

Grand Angkasa, Medan

PHRI SUMUT

Ada 15 hotel yang dikunjungi oleh si abu, mulai dari hotel tua hingga hotel baru, dari yang bintangnya satu sampai bintangnya lima. Data hotel yang abu kunjungi selain diperoleh dari pencarian google juga dari PHRI (Persatuan Hotel Restoran Indonesia) Sumatera Utara yang kebetulan kantornya berada di Garuda Plaza. 

Sedikit cerita mengenai pengalaman si abu di beberapa hotel, sebagian hotel bintang lima menolak dengan halus khususnya hotel chain mengenai keperluan data yang dibutuhkan si abu. Justru hotel bintang 3 lah yang lebih friendly malah di antara mereka menawarkan agar si abu menginap di tempatnya dengan harga "pertemanan". he he he.

BPS SUMUT

Selain kunjungan ke hotel-hotel untuk memperkuat kebutuhan data yang diperlukan, si abu pun mendatangi Kantor Badan Pusat Statistik Provisi Sumate Utara. Sekarang semua data sudah terkomputerisasi, isi buku tamu, isi form, ketak-ketik, langsung keluar semua data yang dibutuhkan. :D


Petualangan si abu ini mengemban misi kepariwisataan jadi sudah sepantasnya lah mengunjungi tuan rumah Dinas Pariwisata Kota Medan dan Provinsi Sumatera Utara

Foto Bersama KaDisPar Kota Medan

Dinas Pariwisata Provinsi SUMUT
Foto Bersama KaDisPar Provinsi SUMUT

Suguhan Special Khas Medan, Kopi Sidikalang dan Bika Ambon

Lagi, lagi permasalahan yang si abu temui adalah data yang tidak lengkap dan update. Tapi setidaknya si abu bisa mencicipi hidangan khas Medan yaitu Kopi Sidikalang dan Bika Ambon. Unik yah Khas Medan tapi namanya Bika Ambon. Ada yang tahu mengapa namanya bika ambon??

Mumpung ada di sini, si abu pun mengajak meet up beberapa teman yang kebetulan domisili di Medan. Semesta pun mengiyakan karena mereka bersedia meluangkan waktu untuk bertemu dan kebetulan teman si abu pun menjadi narasumber untuk menggenapkan data. Sekali mendayung pulau-pulau terlampaui. Hihihi.


Foto Bersama Bang Ucup, Praktisi EO

Sedikit penjelasan foto yang diambil so-soan candid alhasil pemilik si abu pun tertangkap kamera lagi merem. Hihihi. Bang Ucup ini lah yang membantu pemilik si abu menggelar event di Medan tahun 2009. Tujuh tahun kemudian baru diberi kesempatan bertemu lagi dan sudah pensiun di dunia per-eo-an. Hasil bincang-bincang dengan Bang Ucup menghasilkan koneksi komunitas EO yang memang spesialitynya dibidang MICE. 

Sedangkan foto dibawah bersama Bang Joey yang dulunya adalah Pendiri sekaligus Ketua Teater Topeng Maranatha. Kiprahnya pada dunia seni dan budaya dari dulu sampai sekarang tidak pernah padam. Mendirikan Aron Production dan masih aktif mengelar seni panggung dan narasumber dalam kajian Budaya Sumatera Utara khususnya Budaya Karo.

Terima kasih kepada Bang Ucup, Bang Joey, dan Bang Hendra (tidak ada fotonya) yang sudah banyak membantu si abu berpetualang.

Foto Bersama Bang Joey, Owner Aron Production

Saatnya keliling-keliling Kota Medan!
Daerah Kesawan, Medan memang dijadikan sebagai kawasan wisata budaya sebab bangunan dan ruko-ruko tuanya khas bangunan Belanda. Berkeliling di sini serasa lagi jalan-jalan di Belanda (padahal ke Belanda aja belum, hihihi). Menghadirkan suasana perkotaan wajah Medan yang berbeda. Yuk intip foto-fotonya.

Istana Maimun, Medan

Bangunan Tua, Kawasan Kesawan


Rumah Tjong A Fie


Tempat Ngopi, Kesawan

Restoran Tip Top


Tiba saatnya hunting oleh-oleh Khas Medan. Yeay!!!
Belum ke Medan rasanya kalau tidak mampir ke Durian Ucok sebab Medan memang terkenal dengan Kota Durian. 

Dan satu lagi yang tidak boleh ketinggalan adalah Bolu Meranti yang tiada duanya! 

Durian Ucok Medan

Bolu Meranti

Tidak terasa si abu sudah lima hari di sini, walaupun masih belum puas tetapi tiket pulang sudah di tangan, Ini adalah akhir dari perjalanan petualangan sepatu di Medan dan setiap akhir merupakan awal yang baru. Sampai bertemu di petualangan sepatu di kota berikutnya.


Saatnya pulang 

***


4 comments:

  1. kalo bahas medan pasti saya inget durian bang ucok. hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, klo ngomongin Medan ga jauh-jauh dari Durian Ucok. Hemmp. Enyak. Makasih udah mampir :)

      Delete
  2. Ada oleh-oleh terbaru di Medan, namanya Medan Napoleon, mba. Bentuknya bolu gitu tapi beda sama meranti. Cuma mau beli aja ngantrinyaaaaa... minta ampun dan sering kehabisan stok.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oh ya? Medan Napoleon yah? Wah noted banget ini! Nanti klo ke Medan lagi harus ke sana. Thank you yah infonya.

      Delete